atlet-kano-inggris-tantang-federasi-setelah-dilarang-gabung-onlyfans

catwerch.com – Sarah Fairweather, seorang atlet kano asal Inggris, mengungkapkan tekanan besar yang ia alami dari federasi olahraga terkait aktivitas pribadinya di platform OnlyFans. Atlet berusia 26 tahun itu menyampaikan bahwa pihak asosiasi memintanya untuk berhenti menggunakan platform tersebut jika ingin mempertahankan posisinya dalam tim nasional Inggris untuk Olimpiade 2028.

OnlyFans Sebagai Solusi Finansial

Sarah mulai membuat konten di OnlyFans dua tahun lalu ketika ia kesulitan membiayai pelatihan dan kebutuhan sehari-hari. Pendapatan dari platform tersebut membantu menutupi biaya transportasi, makanan bergizi, peralatan kano, dan pelatih pribadi. Ia menyatakan bahwa dukungan finansial dari asosiasi olahraga tidak cukup, sehingga ia harus mencari solusi lain agar tetap bisa berlatih secara maksimal.

Tekanan dari Federasi dan Ancaman Penghentian Karier

Menurut Sarah, federasi menyampaikan ultimatum secara tidak resmi. Seorang pejabat mengatakan bahwa keterlibatannya di OnlyFans “tidak mencerminkan nilai-nilai atlet nasional.” Ia merasa tersudut dan dipaksa untuk memilih antara karier atletiknya atau kebebasan finansial yang ia peroleh dari OnlyFans. Sarah menegaskan bahwa dirinya tidak melanggar hukum, dan aktivitas tersebut berlangsung di luar waktu pelatihan dan kompetisi.

Kritik terhadap Standar Ganda dalam Dunia Olahraga

Pernyataan Sarah memicu perdebatan luas di media sosial. Banyak pengguna internet menuduh federasi bersikap munafik dan menjalankan standar ganda. Mereka menyoroti kenyataan bahwa banyak atlet pria pernah berpose untuk majalah dewasa atau iklan minuman beralkohol tanpa mendapat sanksi. Netizen meminta federasi menghargai pilihan pribadi atlet, selama tidak memengaruhi performa mereka di lapangan.

Sarah Memilih untuk Melawan Tekanan

Meski menghadapi risiko kehilangan tempat di tim nasional, Sarah menolak menghentikan aktivitasnya di OnlyFans. Ia memilih untuk bersuara dan melawan stigma terhadap pekerja digital. Ia percaya bahwa seorang atlet memiliki hak untuk mengatur kehidupannya sendiri, termasuk dari mana ia memperoleh pendapatan. Ia juga berharap pengalamannya bisa menginspirasi atlet lain yang menghadapi tekanan serupa.

Dukungan Meningkat dari Komunitas Atlet

Setelah ceritanya tersebar luas, beberapa atlet lain mulai menunjukkan solidaritas terhadap Sarah medusa88. Mereka menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan mendesak perubahan dalam kebijakan federasi. Beberapa organisasi hak atlet juga menyatakan siap memberikan bantuan hukum dan psikologis bagi atlet yang menghadapi tekanan institusional seperti ini.

By admin